Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penderita Payah Jantung Kian Muda

Selasa, 30 September 2014 – 23:36 WIB
Penderita Payah Jantung Kian Muda - JPNN.COM

’’Cara mengetahuinya, untuk derajat satu dan dua, pasien masih bisa periksa ke rumah sakit tanpa diantar. Untuk derajat tiga, pasien ke rumah sakit minta diantar. Untuk derajat empat, pasien datang secara tiba-tiba dalam keadaan lemas,’’ jelas Nugroho.

Penanganan payah jantung menyesuaikan dengan kondisi. Terapi bertujuan untuk memperbaiki aliran darah, mengurangi simtom atau keluhan, dan memperlambat progresivitas penyakit. ’’Kami pun dibantu alat seperti ventilator dan ultrafiltrasi,’’ tutur spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah tersebut.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah yang disarankan dr Widyawan Priyo Pratomo SpJP FIHA yang lebih akrab dipanggil Wiwid. Menurut alumnus FK Unair Surabaya tersebut, pencegahan dibagi menjadi dua. Yakni, primer dan sekunder. ’’Untuk yang primer, dilakukan sebelum terjadi risiko. Misalnya, penderita mempunyai diabet (diabetes melitus), penyakit ini harus disembuhkan agar tidak menyentuh ke jantung,’’ ujar Wiwid.

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap orang yang pernah menderita gangguan jantung. Wiwid menuturkan bahwa hal itu bertujuan agar pasien tidak kembali menderita gangguan jantung. ’’Caranya ya obat-obatannya diminum, berolahraga, dan sirkulasi air pada tubuh diatur,’’ katanya.

Wiwid menegaskan, siapa pun perlu waspada pada payah jantung. Apalagi yang mempunyai faktor keturunan, obesitas, dan perokok. ’’Tren payah jantung sekarang dialami orang berusia muda. Kami menyarankan, laki-laki berusia 30-an untuk check up. Kalau perempuan, baru muncul pada usia 40-an. Mengingat, siklus menstruasi yang berkaitan dengan hormon perempuan ikut melindungi jantung,’’ tandasnya. (cik/c14/c15/nda)

antung adalah organ yang memompa darah ke paru-paru maupun ke seluruh tubuh. Apa jadinya jika kerja jantung tidak baik? Berdasar data, jumlah penderita

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close