Penduduk Australia Utara Bingung Harus Apakan Bangkai Perahu Asal Indonesia
"Saat kami mendekat, bisa terlihat jelas itu sebuah kapal yang terbalik," kata John.
Menurut saksi mata, kapal berukuran panjang 25 meter dengan lambung yang terbuat dari fiber-glass dan kayu, kini tertutup kotoran burung dan lumut.
Gumpalan besar jaring pukat harimau tampak masih terlilit di bagian baling-baling.
John tidak bisa memastikan apakah kapal itu tenggelam akibat terlilit oleh pukat harimau.
Bukan hal yang aneh jika puing-puing dan sampah terdampar di pantai Arnhem Land yang masih asli, tapi ukurannya yang besar ini menimbulkan masalah bagi penduduk Yolngu.
"Masyarakat di sini khawatir karena lokasinya dekat dengan situs keramat. Tapi pemilik tradisional tanah ini memberi izin kepada kami 'orang Balanda' [istilah penduduk Yolngu untuk orang Barat yang diadopsi dari Bahasa Makassar] untuk menyelidikinya," kata John.
"Mereka tidak ingin warga Yolngu setempat mengambil risiko mendekati situs keramat yang dianggap berpotensi menjadi ancaman bagi kesejahteraan masyarakat di sini," jelasnya.
Dari mana asal kapalnya?
Setelah penemuan itu, langkah pertama yang dilakukan John adalah menghubungi Australian Border Force (ABF) tentang bangkai kapal itu. Sementara itu, rumor mulai bermunculan.