Penduduk Sementara yang Ingin Beli Rumah di Hobart Terhambat Biaya Tambahan yang Tinggi
Pasalnya, sejak Rahman tiba pertama kali, harga rumah di Hobart telah meningkat hampir 30 persen.
Ia menyebut bahwa warga migran lainnya menghadapi masalah yang sama dan sebagian telah membeli rumah di negara bagian lain.
"Mereka berpikir, setelah kami memenuhi persyaratan visa di negara bagian ini, kami mungkin pindah saja dari sini,'" katanya.
"Saya sendiri sangat berterima kasih kepada pemerintah Australia khususnya negara bagian Tasmania yang menerima dan mensponsori kami," ujar Rahman.
"Kami diperlakukan dengan sangat baik, mendapatkan keamanan, sekolah anak-anak berjalan sangat baik, tapi masalahnya sekarang, jika kita tidak memiliki properti, mungkin kita tidak merasa jadi bagian dari negara bagian ini," katanya.
Jadi hambatan beli rumah
Pengalaman serupa dialami Meghna Raut yang tiba Tasmania dari Nepal pada tahun 2012 sebagai 'backpacker'.
Dia butuh waktu enam tahun kemudian untuk memiliki rumah.
"Saya selalu menyukai Tasmania, perasaan saya seperti di kampung sendiri. Secara geografis, secara sosial sangat mirip dengan negara asal saya," katanya.