Pendukung Ahok Diminta Tak Perpanjang Drama
Andrian lantas menerangkan, bila tiga murid Tjokroaminoto, Soekarno, Semaoen, dan Kartosoewirjo, berbeda dalam landasan ideologis politik. Namun, mereka adalah kawan saat berdialog, sekalipun tidak ada kata sepakat tentang dasar bernegara.
Dia juga menyebut, jika tangisan Ahok di depan majelis hakim saat sidang perdana kasus dugaan penistaan agama hingga "Lebaran Kuda" Poros Cikeas untuk Agus, atau sambutan Presiden Jokowi dalam aksi 212, juga sarat politik.
Karenanya, Andrian mengungkapkan, bila tidak ada yang ideal dalam berpolitik. "Compromise and find the best option for your battlefield (Kompromi dan temukan pilihan terbaik untuk medan perang anda). Itu realitas dalam politik," sambungnya.
Dalam penutupnya, Andrian menganggap, kecewa atas tindakan politik adalah hak dan kewajaran. Namun, jangan berdrama bila jujur ingin melihat rekam jejak kinerja dan tindakan politik.
"Kalau tidak tahu, cari info. Tidak ngerti, bertanya. Bingung, klarifikasi". Make it simple… jangan perpanjang drama. Kecuali memang ada niatan lain," sarannya. (prs/rmol)