Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Peneliti Klaim Musim Panas Berhubungan dengan Radang Usus

Jumat, 18 April 2014 – 02:51 WIB
Peneliti Klaim Musim Panas Berhubungan dengan Radang Usus - JPNN.COM

Kasus infeksi usus masih terjadi seminggu setelah musim panas berakhir. Para peneliti juga menemukan bahwa mereka yang dirawat inap jumlahnya naik sekitar tujuh persen setiap harinya selama musim panas berlangsung.

Namun, tak ada perubahan jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit dengan kasus peradangan usus non infeksi kronis seperti kolitis atau celiac selama musim panas.

Sebelumnya ada studi yang menghubungkan maraknya radang usus dengan pola cuaca tapi memiliki kesimpulan yang bertentangan. Beberapa penelitian menunjukkan gejala radang usus memburuk selama musim dingin, studi lain menunjukkan sebaliknya.

"Bisa diketahui mengapa penyakit pencernaan bisa menyebabkan lebih banyak masalah selama musim panas," kata Frei.

Para peneliti menunjukkan bahwa gelombang panas bisa mengubah pertumbuhan bakteri dan membuat tubuh stres yang memicu terjadinya masalah di pencernaan.

Penjelasan yang paling mungkin adalah adanya jeda sejak dimulainya musim panas dengan terjadinya masalah pencernaan seperti muntah dan diare. Menurut peneliti, bakteri membutuhkan waktu untuk tumbuh dan biasanya mereka tidak menimbulkan gejala dengan cepat.

"Ini merupakan studi baru yang bisa memeriksa variabel lingkungan yang unik. Tapi saya pikir banyak kesimpulan dari penelitian yang sangat spekulatif dan saya enggan untuk membenarkan bahwa perubahan iklim sebagai penyebab IBD," kata Dr Ashwin Ananthakrishnan, yang mempelajari pengaruh lingkungan terhadap penyakit Crohn di Harvard Medical School di Boston.

Dalam emailnya kepada Reuters, Ashwin mengatakan hasil penelitian ini bisa dipengaruhi hilangnya informasi tentang sejarah IBD, pengobatan, kepatuhan, alasan datang ke rumah sakit, dan faktor lain seperti merokok dan penggunaan aspirin.

SELAMA musim panas terjadi, biasanya orang akan lebih mudah haus dan lelah akibat terpapar teriknya matahari. Tapi, musim panas juga diklaim berhubungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close