Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penembak Finlandia Mengaku 'Benci Umat Manusia'

Kamis, 25 September 2008 – 11:19 WIB
Penembak Finlandia Mengaku 'Benci Umat Manusia' - JPNN.COM
Foto Matti Juhani Saari yang ditampilkannya di website, sebelum melakukan aksi berdarah.
HELSINKI – Bisa jadi, tindakan yang dipilih Matti Juhani Saari untuk memungkasi hidupnya mempunyai alasan yang cukup kuat bagi pelaku penembakan di Kauhajoki School of Hospitality, Finlandia itu. Dan alasan yang mendasarinya, dituangkan pemuda 22 tahun itu dalam pesan terakhir yang ditemukan di asrama sekolah yang ditinggalinya.

Di asramanya, petugas mengatakan bahwa Saari hanya tinggal bersama seekor kucingnya. Menurut tetangganya, Saari adalah sosok yang cukup tenang dan normal. ’’Sama seperti kita, tenang tapi dia memang penyendiri,’’ kata si tetangga tanpa menyebut namanya.

Lewat tulisan tangan yang ditinggalkan Saari, terkuak bahwa peristiwa berdarah tersebut telah lama direncanakan. Tepatnya sejak enam tahun silam. Dalam catatan tangan itu, Saari menuliskan pula motivasi yang mendasari tindakannya, bahwa, ’’Saya membenci umat manusia.’’ Dan baginya, yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya adalah sepucuk pistol Walther kaliber 22.

Dengan begitu, tidak mengherankan bila ketika beraksi, Saari terlihat cukup tenang dan sangat siap. Dan layaknya pembunuh bertangan dingin, tidak terlihat penyesalan dan perasaan bersalah.

Temuan tersebut dibenarkan oleh petugas kepolisian yang memeriksa asrama sekolah yang ditinggali Saari. Di Kauhajoki School of Hospitality yang berjarak sekitar 137 km di utara Helsinki. Di sekolah kejuruan tersebut, Saari berada di tahun keduanya.

’’Saari memang meninggalkan catatan yang menunjukkan kebenciannya pada seluruh umat manusia. Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa telah merencanakan aksinya selama bertahun-tahun. Semua itu menjelaskan betapa dia sangat bermasalah dan membenci segala hal,’’ kata petugas polisi tersebut.

Saat itu, polisi hanya menanyai pemuda pendiam itu seputar beberapa klip video yang di-posting-nya di YouTube. Dalam klip singkat tersebut, memperlihatkan Saari yang mendekati kamera dan memperingatkan, ’’Berikutnya, kau yang akan mati.’’ Beberapa saat kemudian, Saari yang melepas empat tembakan. Selain itu, ada pula klip yang menunjukkan Saari yang menembak sasarannya, lantas berjalan mendekati kamera dan mengucapkan “selamat tinggal.”

Karuan saja, isi surat yang ditulis Saari tadi memantik tanda tanya besar. Yakni, mengapa pihak berwajib tidak menyadari bahwa Saari adalah pribadi yang tidak stabil dan berbahaya. Hal ini merujuk pada ketidakpekaan polisi. Sebab, sehari sebelum membuat geger dengan melakukan aksi penembakan dan bunuh diri, sejatinya polisi telah mendatanginya dan menanyakan tentang klip-klip video tadi. Apalagi, terdapat ucapan Saari yang mengutip sebuah lagi berjudul War yang artinya, ’’Hidup ini adalah perang dan penuh luka. Dalam perangmu, kau harus berjuang sendiri.’’ Pengembangan penyidikan pun dilakukan untuk mencari perekam klip-klip video Saari tersebut.

HELSINKI – Bisa jadi, tindakan yang dipilih Matti Juhani Saari untuk memungkasi hidupnya mempunyai alasan yang cukup kuat bagi pelaku penembakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News