Penembak Finlandia Mengaku 'Benci Umat Manusia'
Kamis, 25 September 2008 – 11:19 WIB
Rupanya, tindakan yang dilakukan Saari tadi membuat pemerintah sadar perlunya pengawasan dan aturan lebih ketat terhadap kepemilikan senjata. Sebab, senjata yang dimiliki Saari diketahui petugas telah dibeli sebulan lalu. Dan bersertifikat. Itu berarti, Saari tidak melanggar undang-undang yang berlaku di Finlandia. Namun, kelonggaran kepemilikan senjata tadi ternyata malah memicu peristiwa naas.
Untuk itu, Perdana Menteri Matti Vanhanen berjanji segera menindak lanjuti peristiwa itu dengan memperketat aturan kepemilikan senjata. ’’Kita harus segera membuat aturan ketat kepemilikan senjata,’’ ujar Vanhanen. Selama ini, Finlandia memang dikenal sangat longgar memberi ijin memiliki senjata bagi warga negaranya. Yakni berada di tempat ketiga setelah Amerika Serikat dan Yaman. (Telegraph/dia)