Pengadaan 200 Truk Sampah Pemborosan
jpnn.com - KEBON SIRIH - Meskipun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2014 DKI sudah dikirim ke kementerian dalam negeri (kemendagri), masih ada masalah. Salah satunya terkait dengan rencana pengadaan 200 unit truk sampah tahun ini.
Komisi D DPRD DKI menilai usulan pembelian 200 unit truk sampah tersebut sebagai pemborosan anggaran. Komisi bidang pembangunan itu menyebut pemprov tidak dapat menjelaskan alasan rasional di balik rencana pembelian 200 truk sampah itu.
Menurut anggota Komisi D DPRD DKI Aliman A'at, dewan tak menolak usulan pembelian truk sampah, seperti dilontarkan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Basuki T. Purnama (Ahok). Dia menyatakan, pemprov tidak bisa menjelaskan detail rencana pembelian truk tersebut saat rapat bersama dinas kebersihan sebelum anggaran disahkan.
"Waktu rapat dulu, saya tanya yang kelola sampah di DKI itu siapa? Ternyata pihak ketiga (investor, Red). Pihak ketiganya kita bayar. Menurut saya, jika dikelola pihak ketiga, seharusnya mereka (pihak ketiga, Red) dong yang sediain truknya. Bukan kita. Itu namanya pemborosan," paparnya seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.
Saat ini, kata Aliman, ada 700 unit truk sampah milik pemprov yang dioperasikan. Pihaknya pernah menanyakan pengelolaan truk sampah tersebut, namun tidak ada jawaban dari pemprov. Hal itu memperkuat alasan komisi D untuk mengoreksi usulan pengadaan 200 truk baru tersebut.
Karena menilai pemborosan, komisi D meminta anggarannya dipindahkan ke pos anggaran kegiatan lain. "Kalau nggak bisa memberikan jawaban, kita juga nggak bisa dong (menyetujui). Jangan selalu salahkan DPRD lah wagub itu," tutur ketua Badan Kehormatan DPRD DKI tersebut. Dia mengaku lupa besaran anggaran yang diusulkan.
Aliman menilai pengelolaan sampah di DKI tergolong buruk. Persoalannya tidak semata-mata karena kekurangan truk, tetapi pengelolaannya di lingkungan masyarakat terbilang kurang baik.
"Seharusnya yang di lingkungan RT atau RW itu dibenahi dulu sebaik-baiknya, lalu edukasi ke masyarakat. Itu yang utama," saran dia. (bad/co1/hen/dwi)