Pengakuan Anak-anak Teroris ISIS Asal Australia
"Saya pikir bisa keluar kapan saja, tetapi tidak bisa. Begitu kita masuk, kita terjebak," tambahnya.
Hoda menggambarkan hari-hari terakhir di Kota Baghouz, ketika pasukan Kurdi dan pesawat militer AS perlahan-lahan memusnahkan pertahanan terakhir ISIS itu.
Keluarga itu tinggal di dalam parit perlindungan ketika terjadi tembak-menembak di sekitar mereka.
Saat gencatan senjata diumumkan, Hoda melarikan diri, berharap saudara-saudaranya akan mengikuti.
"Sangat sulit berjalan ke atas gunung," kata Hoda, yang tertembak kaki kirinya 18 bulan lalu.
Zaynab mengatakan pelarian tersebut merupakan perjalanan terburuk dalam hidupnya.
Dia menceritakan menghabiskan malam-malam dingin di padang pasir, bertemu tentara AS yang berjanji akan memperlakukan mereka dengan baik karena mereka orang Australia.