Pengakuan Anak-anak Teroris ISIS Asal Australia
Tapi mereka ditinggalkan di gurun tanpa selimut untuk anak-anaknya, Aisyah dan Fatimah. Barulah keesokan paginya mereka dibawa ke kamp pengungsi.
"Kami tak punya popok untuk Fatimah saat itu," katanya. "Dia kedinginan dan sakit."
"Saya merasa akan mati kedinginan, akan mati di truk ini bersama anak-anakku," ujar Zaynab.
Pemerintah Australia menegaskan tidak akan mengevakuasi anak-anak Australia yang keluarganya bergabung ISIS.
Namun sang nenek Karen Nettleton diberitahu jika dia bisa mengeluarkan cucu-cucunya itu dari Suriah, pemerintah Australia akan membantu mereka pada titik itu.
Lihat artikel selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.