Pengakuan Antoni Pembunuh Anak Tiri yang Selalu Didatangi Korban dalam Mimpi
Di sinilah dirinya gelap mata, sehingga langsung memarkirkan sepeda motornya dan menginjak perut korban dengan kaki kanannya, membuat korban tiba-tiba sesak napas. Melihat itu, pelaku kembali membawa korban dan Niken ke atas motor untuk melanjutkan perjalananya.
“Selang beberapa menit, saya melihat adanya aliran sungai ditepi jalan. Saya kembali berhenti, dan membawa korban Niko ke sungai tersebut. Lalu, menyuruhnya untuk minum. Namun korban hanya diam saja, sehingga saya masukan kepalanya ke dalam air tersebut,” kata pria bertato bintang lima di lengan kanan ini.
Kemudian, dirinya bersama kedua anak tirinya kembali melanjutkan perjalanan mengunakan sepeda motor menuju Pendopo. Setiba di jalan, dirinya berhenti kemudian mencoba meniup mulut korban yang ternyata sudah tak bernyawa lagi.
“Saya mulai panik. Lalu, saya melihat ada bangunan warung yang belum ditempati. Langsung saja saya bawa kedua anak tiri saya ke dalamnya dan meninggalkannya. Saya, langsung ke Pendopo mengantarkan sepeda motor ke bengkel,” tambahnya.
Setelah itu, pelaku kabur menuju Palembang, dengan menumpangi travel. Dari Palembang, dia kembali menumpangi bus yang melintas bertujuan ke pulau Jawa, hingga akhirnya tiba di Tangerang.
“Sesampai di Tangerang saya mencari kontrakan, untuk saya tinggal. Saya cuma bawa uang Rp500 ribu dari tabungan. Ongkos keseluruhan Rp300 ribu. Makan Rp100 ribu dan uang muka kontrakan Rp100 ribu, hingga akhirnya saya ditangkap,” tambahnya.
Namun, dirinya membantah pengakuan istrinya Rapika Dewi, bahwa aksinya tersebut buntut dari penolakan istrinya yang diajak olehnya, untuk melakukan aksi pencurian sepeda motor.
Baca Juga: Mencurigakan, Mobil Innova Tak Bertuan Diperiksa Polisi, Isinya Mengejutkan