Pengakuan Ismail Bolong Viral, Bisa jadi Video Kedua juga karena Intimidasi
jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Ismail Bolong yang mengaku telah menyetor Rp 6 miliar uang hasil pengepulan tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim), virakl di media sosial.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secepatnya melakukan langkah strategis untuk mengusut kasus dugaan aliran dana tambang ilegal tersebut.
"Kapolri harus secepatnya melakukan langkah-langkah strategis mengusut kasus ini secara transparan dan segera menon-aktifkan pejabat yang terlibat agar tak ada konflik kepentingan dalam melakukan penyelidikan," kata Bambang kepada ANTARA saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (7/11).
Isu setoran dana hasil pengepulan tambang batu bara ilegal ini mencuat sejak video pengakuan mantan anggota Polri Aiptu (Purn) Ismail Bolong viral di medsos.
Belakang muncul video klarifikasi Ismail Bolong yang berisi permintaan maaf kepada Kabareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto. Dia menyatakan berita soal dana setoran pengepul tambang ilegal itu tidak benar.
Meski sudah ada klarifikasi, Bambang mengatakan pengakuan Ismail Bolong ini harus diusut tuntas.
"Pengakuan Ismail Bolong yang pertama menurut saya hasil pemeriksaan Divpropam Mabes Polri. Mengapa tidak ditindaklanjuti dalam bentuk sidang etik atau proses pidananya?" ujar Bambang.
Menurutnya, klarifikasi Ismail Bodong di video yang tersebar baru-baru ini tidak bisa meluruskan apa yang sudah disampaikan di video awal.