Pengakuan Ketua BEM UI, Oh Ternyata…
Dia pun membantah berondongan isu yang menyatakan bahwa dirinya merupakan salah seorang kader dari salah satu partai politik.
”Nggak ada (kaitan dengan agenda politik), nggak ada, nggak ada juga buktinya,” terang dia.
Zaadit memastikan bahwa setiap poin yang disampaikan BEM UI dalam aksi kemarin merupakan aspirasi mahasiswa yang sudah dibahas lebih dulu.
”Pure dari mahasiswa dan BEM UI ketika gerak nggak bisa gerak sendiri. Harus koordinasi dengan BEM Fakultas,” imbuhnya.
Meski tidak semua BEM Fakultas sependapat dengan tiga poin yang disampaikan kemarin, sambung dia, delapan dari 15 BEM Fakultas senada. Artinya sebagian besar sependapat dengan poin yang disampaikan.
Termasuk di antaranya poin ketiga yang berkaitan dengan draf permen ristekdikti soal aturan organisasi mahasiswa.
Zaadit mengungkapkan, draf aturan itu berpotensi mengengkang organisasi mahasiswa. Dia mencontohkan bila ketua BEM terpilih tidak disetujui rektorat, mereka bisa mengganti ketua terpilih.
”Jadi, otoritas mahasiswa terhadap organisasi itu sendiri berkurang. Bahkan bisa disebut hilang,” ujarnya.