Pengakuan Muncikari dan PSK Dolly yang Nekat Masih Beroperasi
”Setiap hari pasti saya dapat pelanggan meski tidak sebanyak dulu. Sekarang tiap hari minimal saya dapat satu orang. Tapi, kadang juga sepi karena pelanggan takut kena razia,” katanya.
Sugianto mengungkapkan bahwa di eks-lokalisasi Dolly masih banyak orang yang berprofesi seperti dirinya. Termasuk PSK. Hanya, mereka biasanya menyamar.
Karena itu, jika ada razia petugas, mereka biasanya berpura-pura jalan kaki atau duduk-duduk saja di warung kopi seperti warga setempat.
Sementara itu, menurut Anggi, PSK asal Madiun, selain melayani tamu di Surabaya, dirinya bekerja di salon kecantikan. Namun, penghasilan di salon tidak mencukupi untuk membiayai kebutuhan anaknya di desa.
Meski demikian, dia tidak sering dihubungi oleh Sugianto kalau ada pelanggan. Sebab, pesanan para pelanggan bervariasi.
”Salon sepi, panggilan kadang hanya sepekan sekali. Itu pun tidak pasti ada. Dulu hampir setiap hari. Saya melayani tamu empat sampai lima orang,” jelasnya.
Kini tiga PSK dan tiga mucikari tersebut diamankan di Polrestabes Surabaya bersama barang bukti uang Rp 150 ribu hasil transaksi dengan pelanggan. (yua/c1/jay)