Pengakuan Nopi, Otak Pembunuhan PNS Wanita yang Dikubur dan Dicor Semen, Ya Tuhan
“Tewas dahulu baru dikubur di Kandang Kawat, aku siap nguburnya,” ungkapnya.
Lokasinya ditentukan oleh Nopi dan diberitahukan kepada Yudi yang tidak lain adalah keponakannya sendiri. “Ada tanah kosong dekat kuburan idak jauh dari pintu pagar paling kiri Kandang Kawat,” ujarnya.
Sebelum dikuburkan dengan cara tak wajar, korban sempat dibawa ke sebuah pondok yang berada di TPU lalu baru dimasukkan ke lubang yang hanya digali sedalam 50 cm.
“Waktu dimasukkan ke lubang itu, baju dan rok korban dilepaskan, tetapi baju dalam idak. Tanah digali memang idak dalam karena ada batang pisang di dalamnya. Karena sudah malam dan ketakutan,” terang Nopi.
Lalu jenazah korban Apriyanti ditutup tanah dulu, baru besok paginya dicor semen dan pasang pedapuran nisan dewasa.
“Pagi itu Yudi sempat datang kontrol ke kuburan. Dikasih duit Rp500 ribu untuk beli pasir dan semen sama upah gali. Aku diupah pertama satu juta rupiah sama Yudi, tetapi janjinya lima juta rupiah. Setelah korban meninggal, aku sarankan dikubur saja karena aku kerja di TPU untuk menghilangkan jejak,” bebernya lagi.
Tersangka juga mengakui, sempat ikut dalam mobil dan diajak keliling oleh pelaku lainnya, termasuk ikut membeli tetes mata di minimarket.
“Tidak pernah ketemu dalam mimpi karena tidak kenal dengan korban. Aku menyesal. Karena selama aku kabur aku ubah nama jadi Toyib dan jualan es susu murni keliling,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yudi Thama Redianto, 41, pelaku pembunuhan Apriyanita yang merupakan seorang PNS Kementerian PUPR Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional.