Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengamat Anggap Normal AHY Mengkritik Revolusi Mental Jokowi

Minggu, 17 Juni 2018 – 11:25 WIB
Pengamat Anggap Normal AHY Mengkritik Revolusi Mental Jokowi - JPNN.COM
Agus Harimurti Yudhoyono pidato di depan ribuan kader Partai Demokrat. Foto: M. Fathra NI/JPNN.com

Indikatornya, menurut Budiyono, bisa dilihat di dunia maya, dimana sejak 2014 sampai saat ini, warganet seolah terbelah antara kubu Jokowi dan Prabowo. Cacian dan hujatan semakin hari bukannya menurun, justru menunjukkan grafik yang mengkhawatirkan.

Padahal sebelumnya sosial media diharapkan membawa perdebatan cerdas dan sportif yang sebelumnya hanya ada di kampus, menjadi bisa dinikmati banyak kalangan, khususnya generasi milenial.

“AHY merasa situasi seperti itu seharusnya tidak terjadi bila revolusi mental sukses dijalankan,” kata pengajar FISIP Universitas Al Azhar Indonesia ini.

Lebih lanjut, Budiyono mengatakan dari sisi substansi kritik AHY ke Jokowi menjelang Pilpres 2019 menunjukkan bahwa Partai Demokrat sepertinya ingin mengirim pesan kepada Jokowi dan koalisinya untuk tidak terlalu berharap agar PD masuk koalisi.

Sebelumnya, kata dia, SBY juga menunjukkan behavioral politik yang bisa dimaknai mulai bergersernya PD dari pusaran Jokowi. Pidato-pidato Jokowi yang kerap menyalahkan masa lalu sepertinya turut memengaruhi perubahan sikap PD ini.

“Namun ke mana PD akan melangkah belum bisa kita pastikan. Prabowo yang sabar menunggu “bola muntah” PD juga belum bisa berharap banyak,” katanya.

Hal ini, kata dia, karena baru-baru ini SBY justru mengatakan bahwa agenda terdekat PD adalah membantu rakyat terlebih dahulu, daripada memilikirkan koalisi, baik koalisi pemerintah maupun yang baru muncul, koalisi keumatan.

“Sebuah pernyataan simbolik yang makin mempertegas karakter PD sebagai kekuatan penyeimbang,” tegas Budiyono.(fri/jpnn)

Budiyono menganggap kritik AHY terhadap program pemerintahan Jokowi yang kurang sukses merupakan fenomena lumrah, normal dan bagian dari dialektika berbangsa.

Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close