Pengamat: Guru di Indonesia Antikritik, Maunya Gaji Besar, Kualitas Rendah
Indra mengibaratkan para tenaga pendidik seperti pemain sepak bola. Kalau pemainnya bagus, ada gol yang akan tercipta.
Sebaliknya bila pemainnya asalan, yang ada malah gawangnya kebobolan terus.
"Saya tidak akan berhenti menjadi komentator sepak bola jika mereka (tenaga pendidik) mampu bermain sepak bola dengan baik," ujarnya mengumpamakan.
Mungkin saatnya Indonesia memperlakukan para guru seperti para pemain sepak bola profesional.
Sehingga semua guru bekerja berdasarkan kontrak alias tidak ada yang permanen, dan digaji sesuai dengan kapasitas, kualitas, dan kinerja.
"Saya sangat yakin negara tidak akan rugi jika memang ada guru yang layak dibayar Rp 100 miliar per bulan sama seperti Barcelona membayar pemain terhebatnya. Butuh perubahan radikal untuk membangun SDM unggul, toh ini ide dari para guru sendiri," pungkasnya. (esy/jpnn)