Pengamat: Ini Tindakan yang Licin dan Pengecut
jpnn.com - jpnn.com - Pemecatan Dwi Sucipto dari jabatan Direktur Utama Pertamina ditenggarai sebagai upaya salah satu kubu dalam pemerintahan Joko Widodo untuk menempati posisi-posisi strategis. Pasalnya, pemecatan dilakukan di saat nyaris sama sekali tidak ada sebab musabab.
"Jadi dipecat begitu saja tanpa ada penjelasan yang prinsip dan bahkan terkesan tidak ada penghargaan sama sekali terhadap apa yang telah dilakukan Dwi Sucipto bagi Pertamina," ujar Pengamat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng di Jakarta, Rabu (8/2).
Menurut Salamuddin, dalam suasana kemelut politik nasional belakangan ini, merupakan kesempatan yang baik bagi kubu-kubu dalam pemerintahan Jokowi, untuk merebut jabatan strategis dan melepaskan diri dari kontrol publik.
"Tapi perlu diketahui, perebutan jabatan ini tentu akan dimaknai masyarakat dalam rangka mengamankan proyek-proyek mereka di Pertamina. Ini tindakan yang licin dan pengecut," ucapnya.
Salamuddin mengemukakan pandangannya, apalagi Pertamina diketahui telah menyampaikan secara terbuka, tengah merancang mega proyek senilai Rp 700 triliun.
"Karena itu patut diduga pemecatan Dwi sebagai upaya menggolkan mega proyek salah satu kubu dalam pemerintahan Jokowi yang menempatkan orang mereka dalam Pertamina. Bagi saya, apa pun kepentingannya pemecatan tanpa basa basi, tanpa ada kesalahan, merupakan sesuatu yang tidak beretika sama sekali, alias suatu sikap sok Kuoso," tuturnya.
Salamuddin menilai, nama baik Dwi Sucipto sebaiknya dipulihkan dengan terang benderang. Sekecil apapun prestasi Dwi, pantas mendapat pengakuan dan penghargaan dengan penjelasan secara jernih terkait pemecatan yang dilakukan.(gir/jpnn)