Pengamat: Kerja sama Kementan-Gojek Dorong Distribusi Pangan Lebih Cepat
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pertanian sekaligus Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmaja mengapresiasi terobosan dan inovasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang melibatkan driver Gojek dalam pendistribusian kebutuhan bahan pokok selama mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait pemutusan rantai COVID-19.
Menurut Entang, langkah tersebut merupakan langkah nyata hadirnya layanan pemerintah ditengah-tengah kesulitan masyarakat. Apalagi, di dalam sistem agribisnis yang semakin modern ini, tugas Kementan dituntut bukan saja bergelut disisi produksi, akan tetapi juga harus sudah bergerak dalam distribusi dan pemasaran.
"Kerja sama Kementan dengan Gojek adalah sebuah langkah yang penting kita dukung agar sisi produksi dan sisi distribusi bisa dipolakan dalam sebuah sistem yang terukur dan berkelanjutan," ujar Entang, Minggu (5/4).
Entang mengatakan, kerja sama tersebut sekaligus menjawab tantangan negara dalam menghadapi pandemi. Di samping itu, secara tidak langsung Kementan telah melakukan perlindungan hasil produksi yang selama ini menjadi harapan para petani.
"Saya pikir ini langkah bagus dan sangat membantu memutus penyebaran virus COVID-19 yang melanda seluruh dunia," katanya.
Seperti diketahui bersama, Kementan membebaskan biaya ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin membeli sebelas komoditas pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Adapun sebelas komoditas pangan yang dimaksud adalah beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih
Walau demikian, Entang menilai kerja sama yang dilakukan ini perlu mendapat pengawasan yang ketat, baik dari pemerintah maupun dari elemen bangsa lainya. Pengawasan ini bertujuan agar kerja sama ini berjalan lancar dan sesuai tujuan.
"Kerja sama ini sangat efektif, tetapi dalam mekanisme pelaksanaannya tetap harus mengacu pada SOP yang digariskan oleh pemerintah. Tak kalah penting juga dibutuhkan pengawasan yang ketat dalam manajemen operasionalnya," katanya.