Pengamat Merespons Dukungan Pemimpin Negara Sahabat Kepada Prabowo
“Wajar dalam suasana persaingan Amerika Serikat-China seperti sekarang, Amerika Serikat ingin memegang Indonesia karena kalau Indonesia sampai tidak bisa dibujuk oleh Amerika Serikat,” ucapnya.
Rezasyah menjelaskan ada kekhawatiran Amerika pemerintahan Prabowo-Gibran nanti hubungan Indonesia makin erat dengan Cina, sehingga pengaruh Amerika semakin luntur terutama terhadap hubungan kerjasama ekonomi dan isu demokrasi.
“Walaupun nilai demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang punya kita sendiri, tetapi kalau ditafsirkan oleh Amerika bisa dianggap menyimpang dari prinsip-prinsip demokrasi ala barat,” ujar Rezasyah.
“Juga ada ketakutan Amerika bahwa ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap China yang makin tinggi. Jadi, ada ketakutan seperti itu. Kemudian Amerika Serikat juga tidak mau kalah dengan China,” ujarnya.
Menariknya, ucapan selamat kepada Prabowo Subianto dari pemerintahan China telah disampaikan secara langsung lewat duta besarnya di Jakarta.
Meski begitu, Rezasyah memastikan posisi Indonesia saat ini sangat bagus dalam membangun kerja sama dengan seluruh negara di dunia, termasuk dengan Amerika dan Cina.
"Jadi, tentu ini baik untuk Indonesia, kita bisa interaksi di tengah-tengah dengan Washington dan juga dengan Beijing, dan tentunya nanti akan kita lihat siapa yang paling awal memberikan paket-paket kerja sama begitu,” ungkapnya.
Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran itu melanjutkan ucapan-ucapan selamat dari beberapa kepala negara buat Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih menjadi semangat baru bagi koalisi Prabowo-Gibran dalam membangun bangsa ke depan.