Pengamat Pendidikan Menilai TPG Hanya Memperkaya Guru
Dana tersebut merupakan bagian dari pemotongan transfer daerah sebesar Rp 70,1 triliun. Alasannya, pemberian tunjangan tersebut dinilai over budgeting selama ini.
Ani menjelaskan, tunjangan yang dianggarkan nilainya tidak sesuai dengan jumlah guru yang berhak mendapatkan.
Ada sekitar 100 ribu guru bersertifikat yang pensiun, sehingga jumlah penerima TPG turun dari 1,3 juta menjadi 1,2 juta.
Sementara, anggarannya tetap dialokasikan untuk 1,3 juta guru. Alhasil, ada sisa lebih anggaran yang tidak tersalurkan. Dana itulah yang akan ditarik kembali.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menjelaskan di Indonesia saat ini guru masih menjadi komunitas politik. Menurutnya pemerintah tidak akan berani mengotak-atik anggaran TPG.
’’Sekarang menjadi ramai karena ada pihak yang ngipas-ngipasi,’’ katanya. Tujuannya supaya muncul kesan pemerintah sekarang tidak pro guru.
Indra menjelaskan pencairan TPG itu nyata-nyata tidak efektif dan hanya memperkaya guru.
Dia menjelaskan World Bank (Bank Dunia) sudah membuat kajian tentang efektivitas pencairan TPG itu.