Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengamat Politik Nilai Kondisi Politik Indonesia Cukup Kondusif Seusai Pemilu 2024

Jumat, 22 Maret 2024 – 22:43 WIB
Pengamat Politik Nilai Kondisi Politik Indonesia Cukup Kondusif Seusai Pemilu 2024 - JPNN.COM
Warga menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan Pemilu 2024 tuntas. Pakar politik Arfianto Purbolaksono mengatakan meski sempat ada beberapa unjuk rasa, tetapi secara keseluruhan dinamika politik sebelum dan setelah Pemilu kali ini tidak terlalu berpengaruh terhadap masyarakat.

Arfianto Purbolaksono mengatakan suasana Pemilu 2024 relatif damai. Dia membandingkan dengan Pemilu 2014 dan 2019 yang eskalasi konfliknya cukup panas karena ada polarisasi.

"Kalau lihat sejauh ini memang ada demo-demo dilakukan di masa rekapitulasi nasional. Tapi nampaknya tidak sebesar tahun 2019 dan ini membuktikan bahwa masyarakat tidak terlalu berpengaruh lagi terhadap persaingan Pilpres," kata Arfianto, Jumat (22/3).

Anto sapaan akrab Arfianto juga menyebut saat ini tugas dari rakyat atau masyarakat sebenarnya sudah selesai.

Tahapan selanjutnya adalah perjuangan para elite politik terkait gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute For Public Policy Research(TII) tersebut justru eskalasi konflik meningkat di tataran elite politik.

Meski sudah ada penetapan resmi oleh Komisi Pemiihan Umum(KPU) terkait hasil Pemilu 2024, para elite berusaha “melawan” hasil tersebut salah satunya dengan mengajukan gugatan ke MK.

"Saat ini memang suasana panas masih terjadi di kalangan elite terutama di kontestasi Pilpres. Dari tiga pasang calon, 01 dan 03 berusaha sedemikian rupa untuk tetap bertahan agar narasi yang dibangun saat ini tetap menggambarkan mereka ini tetap dalam koridor yang ada," kata Anto.

Pemilu 2024 relatif lebih damai dibanding 2014 dan 2019 yang eskalasi konfliknya cukup panas karena ada polarisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close