Pengamat: PSI Menunjukkan Pentingnya Reformasi Total Sistem Parpol
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Muhammad AS Hikam menilai pidato Ketua Umum PSI Grace Natalie di Medan beberapa waktu lalu sangat relevan dengan kondisi saat ini. Menurut dia, kritik yang dilontarkan Grace terhadap partai-partai politik tidak salah alamat.
"Bahkan pidato tersebut juga berlaku bagi PSI sendiri, sebagai salah satu parpol baru yang akan bertarung dalam Pemilu 2019," ujar dia dalam keterangan persnya, Kamis (14/3).
Dari semua kritik Grace, lanjut Hikam, yang paling menohok adalah tentang parpol nasionalis telah mengingkari alasan keberadaan mereka dalam kancah perpolitikan nasional pasca-reformasi. Grace pun menunjukkan fakta-fakta yang menyokong kritiknya itu.
BACA JUGA: Dikeroyok Partai Lama, PSI Untung Besar
Menurut Hikam, kader parpol-parpol yang disentil Grace memang berhak marah. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pernyataan mantan jurnalis televisi itu secara substantif dapat dipertanggungjawabkan.
"Kehidupan politik demokrasi kita selama lebih dari dua dasawarsa mengalami semacam kemandegan atau minimal ogah-ogahan, karena parpol-parpol yang tidak lagi berfungsi secara efektif bagi sebuah sistem demokrasi yang sehat," lanjut Hikam.
"Terlepas dari apakah PSI nantinya bisa lebih baik ketimbang parpol-parpol yang dikritknya, faktanya baru parpol ini (melalui Ketumnya) yang punya nyali untuk melakukan kritik mendasar terhadap kondisi parpol di negeri ini," tambah dia.
Bagi Hikam, hal yang disoroti Grace membuktikan pentingnya sebuah gerakan reformasi total terhadap sistem partai politik. Reformasi tersebut adalah kiprah yang sama dengan yang sudah dilakukan oleh TNI dan Polri serta belakangan oleh birokrasi dalam rangka menopang kehidupan berdemokrasi pasca-Orba.