Pengamat UGM Prediksi Harga Minyak Dunia Bakal Naik
jpnn.com - JAKARTA - Upaya pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi direspons positif oleh kalangan pengamat ekonomi. Kebijakan tak populer ini diyakini sebagai langkah awal mendorong Indonesia ke arah reformasi ekonomi.
“Kenaikan Rp 2.000 per liter, sudah cukup mendekati harga keekonomiannya saat ini yaitu, Rp 8.500-Rp 9.000 per liter,” kata pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono kepada Jawa Pos.
Meskipun demikian, Tony mengingatkan bahwa tingkat keekonomian itu bisa jadi kembali tak terjangkau apabila harga minyak dunia kembali meningkat. Pemerintah batal menaikkan harga BBM mencapai Rp 3.000. Penyebabnya, harga minyak dunia turun ke level USD 80 per barel.
Menurut Tony, harga minyak dunia diperkirakan bisa naik lagi jika, OPEC berhasil menekan produksi. “Prediksi saya harga bisa naik ke USD 90 per barel. Namun, pada tahap sekarang, kenaikan Rp 2.000 sudah sangat memadai,” ujarnya.
Sebelumnya, Tony merekomendasikan kenaikan harga BBM pada level Rp 2.500 per liter karena, harga minyak USD 85 per barel. Dengan kenaikan tersebut, diperkirakan inflasi akhir tahun 7,5 persen, dan tahun depan 5 persen. (gal/dio)