Penganiayaan Atlet di Pekanbaru, Oknum Polisi & Pelatih Karate Diduga Terlibat
jpnn.com, PEKANBARU - Kasus penganiayaan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Riau di Pekanbaru, diduga melibatkan pelatih Karate dan oknum polisi dari Polda Riau.
Kuasa Hukum korban, Muhammad Farhan menyebut kliennya atlet atletik berinisial H (18) dianiaya lebih dari satu orang.
“Pelaku penganiayaan itu ada delapan. Jadi, korbannya ada dua orang, H dan E. Saat ini berjalan prosesnya korban H yang dianiaya 4 orang di Polresta Pekanbaru, sudah ada tersangkanya satu orang,” kata Farhan saat dikonfirmasi JPNN.com Kamis (20/7).
Farhan juga membeberkan bahwa dari empat orang yang menganiaya H, ada pelatih karate dan oknum polisi.
“Salah satu pelaku ada oknum pelatih karate, atlet senior dan pelatih dia. Dia yang awalnya memukul, berinisial B. Ada juga oknum polisi berinisial A bertugas di Sabhara Polda Riau, menunggu ketika si H sampai di gor karate. Ada empat orang yang menunggu salah satunya oknum polisi itu,” tutur Farhan.
Farhan mengaku belum membuat laporan ke Propam Polda Riau soal keterlibatan oknum polisi, lantaran masih fokus mengurus proses hukum yang ada di Polresta Pekanbaru.
“Belum kami laporkan ke propam. Kami fokus laporan di polresta, setelah ini akan kami laporkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana mengatakan sejauh ini pihaknya sudah menetapkan seorang tersangka berinisial C.