Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengasuh Ponpes Buntet Ingatkan Manuver PBNU Berpotensi Memecah Belah Ulama

Kamis, 15 Agustus 2024 – 00:27 WIB
Pengasuh Ponpes Buntet Ingatkan Manuver PBNU Berpotensi Memecah Belah Ulama - JPNN.COM
Pengasuh Pesantren Nadwatul Ummah, Buntet, Cirebon KH Faris Fuad Hasyim. Foto: Dokumentasi pribadi

“Yang kita ingat dari PBNU sekarang itu apa ya menjauhkan NU dari PKB, yang berebut jatah tambang, yang terlibat dukung mendukung dalam Pilpres hingga mengumandangkan perdamaian dunia tetapi malah tengkar dengan saudara sendiri,” katanya.

Putra Kiai Fuad Hasyim juga menyayangkan serangan PBNU yang kian sengit akhir-akhir ini. Bahkan PBNU sudah seperti partai politik yang terus melakukan berbagai manuver untuk menekan PKB.

Mulai dari mengumpulkan orang-orang yang kecewa dengan PKB hingga mengalang massa kiai untuk melegitimasi pertengkaran mereka dengan elite PKB.

“Kami kasihan juga dengan para kiai-kiai itu yang harus dimobilisasi untuk melegitimasi manuver elite PBNU dalam menyerang PKB,” katanya.

Gus Faris mengingatkan jika elit PBNU terus menjeburkan diri ke ranah politik praktis maka potensi Muktamar Luar Biasa (MLB) NU akan sangat mungkin terjadi. Menurutnya apa yang dilakukan elit PBNU untuk melakukan manuver politik sangat mungkin dilakukan elit entitas lain untuk melakukan hal yang sama.

“Jadi, ada hukum timbal balik. Kalau elite PBNU bisa melakukan manuver bikin gerakan MLB maka sangat mungkin elite PBNU mendapatkan manuver serupa. Kalau sudah begini maka yang dirugikan adalah kepentingan Nahdliyin karena terus terkoyak oleh manuver tak bertanggungjawab para elitnya,” pungkas Gus Faris.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Gus Faris-sapaan akrab-KH Fuad Hasyim mengatakan upaya menarik PBNU ke ranah politik praktis merupakan langkah mundur.

Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   PBNU  NU  ulama  PKB  Pesantren