Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penggali Sumur Tewas Diduga Hirup Gas Beracun

Jumat, 14 Juni 2019 – 18:18 WIB
Penggali Sumur Tewas Diduga Hirup Gas Beracun - JPNN.COM
Ilustrasi mayat. Foto: Radarbogor.id

jpnn.com, PANDEGLANG - Aminudin, 50, tewas saat menggali sumur milik Yusup, 43, di kawasan Perumahan Rika Residence 2 Blok E4, Kampung Kudutanggai, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten. Diduga korban tewas lantaran menghirup gas beracun dari sumur sedalam sembilan meter.

Aminudin dan rekannya Ariman, 50, mendapat pekerjaan menggali sumur milik Yusup. Kedua warga Kampung Pasirkalapa, Desa Muruy, Kecamatan Menes, itu memulai pekerjaannya, Kamis (13/6/2019) pagi.

Aminudin kemudian turun ke dalam sumur berdiameter satu meter. Namun, sebelum sempat menggali sumur, korban tidak sadarkan diri.

BACA JUGA: Mencekam! Ingin Menolong, Tiga Tewas Bergiliran di Dalam Sumur

“Memang korban yang di dalam sumur belum sempat menggali. Korban sempat mengaku lemas, selanjutnya kami panggil-panggil korban tidak bersuara,” kata Kosim, tetangga Yusup, dihubungi Radar Banten.

Keluarga pemilik sumur sempat berupaya menolong korban. Tetapi, korban gagal dievakuasi lantaran bau gas yang membuat sesak napas. Korban dapat dievakuasi setelah beberapa warga membantu mengevakuasi korban.

“Dibantu warga dengan cara memasukan kipas angin ke dalam sumur agar bau gas hilang. Saya turun ke dalam sumur untuk mengangkat korban. Namun, sempat gagal karena bau gas belum hilang. Setelah kita tunggu beberapa menit, saya turun kembali mengenakan masker ke dalam sumur dan akhirnya korban bisa dievakuasi menggunakan tali yang diangkat warga dari atas sumur,” tutur Kosim.

BACA JUGA: Diduga Terhirup Gas Beracun, Penggali Sumur Tewas

Keluarga pemilik sumur sempat berupaya menolong korban. Tetapi, korban gagal dievakuasi lantaran bau gas yang membuat sesak napas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close