Penggunaan Anggaran Bersih, Kementan Optimal Tingkatkan Produksi dan Sejahterakan Petani
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menjawab pandangan sejumlah pengamat mengenai penggunaan anggaran, yang dinilai tidak optimal. Baik untuk pembangunan pertanian maupun kesejahteraan petani.
Di antaranya pendapat Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, yang dimuat di berbagai media, antara lain di JPNN.com.
BACA JUGA: Kementan Perlu Perbaiki Infrastruktur Demi Produktivitas
Menurut Uchok, dengan anggaran yang ada Kementan kurang optimal dalam memperbaiki infrastruktur, maupun melakukan modernisasi pertanian untuk memompa produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro dalam keterangan tertulisnya menjelaskan sebagaimana sering disampaikan Menteri Amran Sulaiman, Kementan menempatkan sarana dan prasarana pertanian sebagai prioritas dalam alokasi anggaran.
Kepala Biro Hukum Setjen Kementan Eddy Purnomo, M.M, (kiri) dan dua pegawai Kementan saat mediasi penyelesaian pengaduan pemberitaan di Dewan Pers, Senin (25/2). Foto: sam/jpnn
Tahun 2014 alokasi anggaran Kementan yang ditujukan untuk sarana dan prasarana petani semula 35%. Selanjutnya 2015 ditingkatkan menjadi 64%. Kemudian di 2018 dengan APBN Rp 22,8 triliun, porsi untuk sarana dan prasarana petani ditingkatkan lagi menjadi 85 persen.