Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengidap HIV / AIDS di Yogyakarta Terbanyak Mahasiswa

Rabu, 05 September 2018 – 07:14 WIB
Pengidap HIV / AIDS di Yogyakarta Terbanyak Mahasiswa - JPNN.COM
Aktivis Tasikmalaya Suarakan Pemberantasan HIV AIDS Ilustrasi by:

jpnn.com, YOGYAKARTA - Jumlah penderita HIV/AIDS di Yogyakarta lumayan tinggi. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, jumlah pengidap HIV secara kumulatif sejak 1993 mencapai 4.472 orang.

Sedangkan pengidap AIDS sebanyak 1.654. Ironisnya, pengidap HIV/AIDS didominasi usia produktif. Yakni 1.402 orang usia 20-29 tahun dan 1.229 pengidap usia 30-39.

"Paling banyak kalangan mahasiswa, 739 orang. Sedangkan kalangan swasta 667," ungkap Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinkes DIY Setyarini Hestu Lestari seperti diberitakan Radar Jogja (Jawa Pos Group).

Data itu menunjukkan human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) masih menjadi salah satu momok kesehatan masyarakat Yogyakarta. Yang terbaru, Dinkes DIJ mendapati sedikitnya 315 pengidap HIV baru.

Dari jumlah tersebut, 39 di antaranya positif AIDS. Data tersebut berdasarkan identivikasi dinkes pada triwulan kedua 2018. Sedangkan pada 2017 tercatat ada 398 pengidap HIV, dengan 27 di antaranya positif AIDS. “Jumlah pendidap HIV/AIDS didominasi laki-laki,” jelasnya.

Menurut Hestu, perkembangan teknologi yang semakin canggih turut berpengaruh pada peningkatan jumlah pengidap HIV/AIDS. Namun, sejauh ini belum semua rumah sakit bisa melakukan penanganan HIV/AIDS karena belum memiliki layanan ARV (antiretroviral).

Adapun beberapa fasilitas kesehatan (faskes) yang memiliki layanan ARV, antara lain, Rumah Sakit Panti Rapih, RS PKU Muhammadiyah, dan RS Bethesda. Lalu Puskesmas Mantrijeron, Umbulharjo 1,Gedongtengen, Tegalrejo, Ponjong 1 (Gunungkidul), Tempel (Sleman), dan Kretek (Bantul). Serta seluruh rumah sakit umum daerah (RSUD) se-Provinsi DIY. “Kalau sekadar untuk konsultasi bisa dilakukan di semua puskesmas,” tutur Hestu.

Pengidap HIV/AIDS disarankan rutin minum obat untuk menekan angka kematian. Juga rutin cek kesehatan. “Kalau sudah diobati akan turun virusnya," sambungnya.

Data Dinas Kesehatan DI Yogyakarta mencatat, jumlah mahasiswa penderita HIV / Aids di Yogyakarta cukup banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News