Pengkhianatan Konglomerat
Oleh Dahlan IskanCerita awalnya sebuah kolusi. Antara pengusaha muda ambisius. Dengan pejabat daerah yang rakus. Didukung oleh orang pusat yang haus.
Saat melakukan riset tulisan ini saya merasa beruntung. Terjawab sudah pertanyaan lama saya. Setiap kali saya ke Beijing. Setiap kali lewat dekat stadion Olimpiade 2008. Setiap kali melihat bangunan tinggi berjajar lima dekat arena akuatik. Tidak jauh dari Stadion Bird's Nest. Yang jadi pusat pembukaan Olimpiade Beijing 2008 itu.
Jajaran lima gedung itu diakhiri dengan satu gedung tinggi. Tingginya 39 lantai. Desain bagian atasnya --menurut saya-- konyol. Tidak indah. Tidak unik. Tidak menarik.
Namun selera saya saja yang mungkin jelek. Bagian atas gedung itu seperti pistol. Atau seperti mainan, tetapi arsiteknya ternyata punya imajinasi yang berbeda.
Bagian atas gedung itu, katanya, mirip obor. Yang akan selalu menyala selama olimpiade berlangsung. Saya sama sekali tidak melihat di mana kemiripannya.
Setiap kali saya melewati jalan di sebelahnya selalu saja saya ngomel: ini pasti selera orang kaya yang asal buang uang.
Ternyata ada imajinasi lain. Kalau lima gedung itu dilihat dari jauh. Jejeran gedung itu bisa dibayangkan seperti kereta api.
Gedung obor itu lokomotifnya. Yang mengeluarkan asap dari cerobongnya. Sedang empat gedung yang lebih rendah itu seperti gerbongnya. Yang lagi ditarik oleh lokomotif berasap.