Pengosongan Konsulat Amerika di Chengdu Jadi Tontonan Warga
jpnn.com, CHENGDU - Staf Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Kota Chengdu mengakhiri proses pengosongan ruangan, Minggu (26/7). Pemerintah Tiongkok memberi batas waktu kantor perwakilan itu ditutup Senin (27/7).
Selama pengosongan berlangsung, aparat keamanan memperketat penjagaan di luar bangunan. Puluhan polisi berseragam dan berpakaian preman berbaur dengan warga melihat pengosongan kantor konsulat dari jalanan yang dipenuhi dengan pepohonan di tengah cuaca yang panas.
Penutupan kantor konsulat Tiongkok di Houston dan konsulat AS di Chengdu kian memperburuk hubungan dua adidaya ekonomi dunia tersebut. Sebelum penutupan, hubungan keduanya telah merenggang karena perselisihan di berbagai isu, antara lain perdagangan, teknologi, pandemi COVID-19, dan klaim sepihak Tiongkok di Laut China Selatan.
Sejumlah polisi meminta mereka yang menonton pengosongan untuk menjauh mengingat warga berkerumun di luar kantor konsulat. Beberapa pejalan kaki juga ada yang merekam video dan memotret proses pengosongan itu. Warga meyakini saat itu akan momen terakhir mereka melihat bangunan itu di tempati diplomat AS.
Jalanan di depan kantor konsulat pun ditutup, kecuali untuk kendaraan kekonsuleran dan kepolisian.
Tiongkok pada Jumat memerintahkan AS menutup kantor konsulatnya di Chengdu, wilayah barat daya Provinsi Sichuan. Tenggat waktu pengosongan diberikan sampai jam 10:00 pagi waktu setempat, Senin, demikian informasi dari media resmi pemerintah.
Sementara itu di Houston, Jumat, sekelompok pria didampingi oleh pegawai Departemen Luar Negeri AS, terlihat memaksa membuka pintu kantor konsulat Tiongkok. Kejadian itu berlangsung tidak lama setelah perintah penutupan kantor konsulat berlaku.
Menteri Luar Negeri AS menyebut kantor konsulat Tiongkok di Houston sebagai "pusat aktivitas mata-mata dan pencurian kekayaan intelektual".