Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengrajin Indonesia Jadi Pilihan Pengusaha Australia untuk Olah Kulit Buaya

Senin, 25 Juli 2016 – 00:00 WIB
Pengrajin Indonesia Jadi Pilihan Pengusaha Australia untuk Olah Kulit Buaya - JPNN.COM

Namun, para pengrajin Indonesia tidak memberikan merek ke produk jadinya. Karena kerjasama hanya sebatas mengolah bahan mentah menjadi produk fashion yang siap jual.

Pengrajin Indonesia Jadi Pilihan Pengusaha Australia untuk Olah Kulit Buaya
Kandang Buaya di Crocodylus Park.

(Foto: Ikhwanul Khabibi)

"Setelah dijadikan barang jadi di Indonesia, kemudian kami membawa kembali ke Australia untuk dijual. Tentu saja dengan harga yang jauh lebih murah dibanding produk dari brand terkenal," tutur Giovanna.

Sesampainya di Australia, produk jadi dari kulit buaya kemudian diberi merek. Setelah itu akan langsung masuk ke pasaran dan angka penjualannya selama ini cukup tinggi. Beberapa contoh hasil produksi para pengrajin di Indonesia dijual di toko souvenir Crododylus Park.

Kulit Buaya Olahan Pengrajin Indonesia vs Merek Terkenal di Australia

Para peternak dan pengusaha kulit buaya di Australia menjual bahan mentahnya ke para perusahaan fashion terkenal di Eropa. Sebagian lagi dikirim ke Indonesia untuk dibuat menjadi produk fashion siap jual dan kembali dibawa ke Australia untuk dipasarkan.

Sesampainya di Australia, produk-produk hasil keterampilan para pengrajin Indonesia itu diberi merek dan langsung dipasarkan. Di pasaran Australia, produk-produk itu bersaing langsung dengan produk dari brand-brand terkemuka seperti Louis Vuitton, Hermes, Prada, Gucci dan lainnya. Padahal, bahan mentah keduanya sama-sama berasal dari kulit buaya Australia.

"Memang ada perbedaanya, di Eropa seperti Paris dan Italia, mereka menggunakan cara penyamakan (kulit) yang sangat rumit dan memakan waktu lama untuk menghasilkan produk terbaik. Namun penyemakan kulit di Indonesia semakin baik setiap tahunnya," kata pengelola Crocodylus Park, Giovanna Webb, saat ditemui detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Mei 2016 lalu. Crocodylus Park merupakan taman wisata edukasi dan riset tentang buaya yang berada di pinggir Kota Darwin, tepatnya di 815 McMillans Road, Berrimah, Darwin.

Perbedaan lainnya adalah brand-brand terkenal dari Eropa sangat memperhatikan detail desain dari sebuah produk. Yang membuat harga jual mereka sangat tinggi karena brand-brand itu menjual karya seni.

Kulit buaya dari Australia dikenal dengan kualitasnya yang sangat bagus. Perusahaan-perusahaan fashion ternama dunia seperti Louis Vuitton, Hermes,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News