Pengumuman Bidan Desa PTT Diulur, Mafia CPNS Merajalela
jpnn.com - JAKARTA--Diulur-ulurnya pengumuman seleksi CPNS dari bidan desa PTT mulai makan korban. Pasalnya, mafia CPNS memanfaatkan momen tersebut untuk mencari keuntungan.
Ketum Forum Bidan Desa (Forbides) PTT (Pusat) Indonesia Lilik Dian Ekasari mengungkapkan, pihaknya menerima banyak pengaduan rekan-rekannya di daerah yang dimanfaatkan para mafia CPNS sejak rencana seleksi.
"Mulai Juni, mafianya sudah berkeliaran mencari mangsa. Sasarannya pada teman-teman kami di daerah yang jauh dari informasi," kata Lilik kepada JPNN, Senin (19/9).
Dia menyebutkan, aksi mafia makin berani dengan penundaan hasil pengumuman. Mereka mengaku bisa meloloskan para bidan asalkan membayar uang jasa.
"Mafianya ini bekerja sama dengan orang dalam Dinkes. Mereka bilang, kalau mau namanya masuk harus menyerahkan uang," ucap Lilik.
Kondisi ini sangat disayangkan Forbides. Mereka menuding pemerintah memicu hal tersebut terjadi. Seandainya pemerintah tidak mengulur-ulur waktu, korban penipuan mafia CPNS tidak sebanyak sekarang.
"Yang melapor ke kami hanya sekitar puluhan orang. Karena namanya mafia CPNS, sulit dibuktikan, baik penyogok maupun menerima uang pasti tutup mulut. Yang melapor ke kami rata-rata belum menyerahkan uang, hanya sudah dimintakan uang. Untungnya para bidan mericek ke forum jadinya tidak jadi korban," paparnya. (esy/jpnn)