Pengungsi Korban Banjir Diberi Makan Mi Instan, Pak Ganjar Langsung Protes Kades
"Ya meskipun ini sumbangan, tapi kalau bisa tidak melulu mie instan. Tolong divariasikan, belikan sayur dan buah yang segar-segar," ucapnya.
Apalagi, di antara ratusan pengungsi itu terdapat ibu hamil dan balita. Menurut Ganjar, kebutuhan gizi mereka tidak boleh berkurang hanya karena sedang mengungsi. Dia tidak mau, akibat banjir banyak anak-anak mengalami stunting karena kekurangan gizi.
"Saya minta mereka diperhatikan, kebutuhan gizinya dipenuhi. Tapi di sini sudah bagus, ada dokternya yang selalu memastikan pengungsi khususnya balita dan ibu hamil dalam kondisi sehat," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Prampelan, Subechan mengatakan akan memastikan keterpenuhan gizi bagi pengungsi aman. Nantinya, pihaknya akan memperbanyak sayuran dan buah-buahan kepada pengungsi.
"Soalnya ini bantuan, jadi dimasak seadanya. Besok-besok kami akan sering-sering masak sayur," katanya.
Subechan juga melaporkan banjir yang melanda wilayahnya dikarenakan pintu air tidak ada tutupnya sehingga, air mengalir ke kawasan pemukiman.
"Kami minta di tempat itu dipasang sifon atau tutup agar aman. Kemarin tidak ada, jadi air masuk dengan cepat," katanya.
Ganjar pun langsung memanggil Kepala Dinas PSDA Jateng yang mendampinginya agar berkoordinasi dengan BBWS. Jika memang penyebab banjir karena tidak adanya pintu air tersebut, maka Ganjar meminta segera dipenuhi.