Pengungsi Pulau Manus Kembali Diancam Warga Setempat
Pengungsi yang juga wartawan asal Iran Behrouz Boochani mengatakan para penjaga membiarkan orang tersebut tinggal karena dia mengaku memiliki tanah.
"Dia berada di sana selama setengah jam tapi petugas keamanan tidak dapat melakukan apapun. Sebab dia mengatakan bahwa tanah ini adalah untuknya dan miliknya dan tidak ada yang bisa mencegahnya," katanya.
Boochani menambahkan insiden tersebut menunjukkan kemarahan masyarakat setempat yang membesar terkait relokasi pencari suaka dan pengungsi ke kota utama di Pulau Manus itu.
"Masalahnya adalah kedua tempat ini berada persis di samping desa penduduk setempat dan sangat berisiko tinggi," katanya.
Sekitar 60 pengungsi di Pulau Manus akan diterbangkan ke Port Moresby pekan ini untuk diproses lebih lanjut oleh Pemerintah Amerika Serikat. Mereka dapat segera berangkat ke AS setelah itu.
Namun karena AS belum menyatakan berapa banyak pengungsi akan diterima, ratusan pria yang berada di Pulau Manus tidak tahu apakah mereka memiliki kesempatan yang sama. Mereka tidak tahu berapa lama harus tetap tinggal di pulau tersebut.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.