Pengusaha Bordir di Jelambar Pekerjakan 15 Bocah Perempuan dari Kalbar
jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya kembali mengungkap kasus dugaan kejahatan terhadap anak-anak. Kali ini, yang terungkap adalah eksploitasi terhadap 15 bocah perempuan yang akan dipekerjakan di sebuah perusahaan bordir milik pria berinisial BSD di Jalan Jelambar Baru, Jakarta Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, sebenarnya ada 19 perempuan yang diamankan dalam kasus itu. Hanya saja, empat perempuan lainnya sudah dewasa.
Awi menjelaskan, kasus itu diungkap oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Mulanya polisi pada 2 Agustus lalu mendapat informasi tentang kapal KM Bahari dari Pontianak, Kalimantan Barat yang bersandar di dermaga Pelni di Pelabuhan Tanjung Priok.
Kapal itu membawa 19 orang perempuan. “Namun setelah diperiksa, hanya 15 perempuan yang di bawah umur," kata Awi saat dikonfirmasi, Jumat (12/8).
Berdasarkan penyelidikan polisi, korban sebelum berangkat ke Jakarta mengaku mendapat pinjaman uang dari BSD sebesar Rp 1,5 juta. BSD sudah membuka usaha bordirnya sejak Maret 2016 lalu.
Namun, BSD yang mempekerjakan anak-anak tidak melengkapi usahanya dengan izin dari para orang tua atau wali. Parahnya, BSD juga tak memenuhi hak-hak para pekerjanya.
“Memberikan upah tidak sesuai dengan UMR (upah minimum regional, red) yang berlaku. Tidak ada asuransi kesehatan atau BPJS, tidak ada cuti datang bulan, tidak diberikan pembelajaran keterampilan sebelumnya. Untuk usaha tidak dilengkapi dengan perizinan yang sah," jelas Awi.
Saat ini BSD masih menjalani pemeriksaan. Namun, Awi juga mengatakan bahwa BSD belum ditetapkan tersangka dan hanya dilakukan wajib lapor.(mg4/jpnn)