Penilaian Dr Windhu Purnomo tentang Kondisi Jatim, Aduh…
Pergerakan manusia saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 membuat penularan COVID-19 semakin susah dikendalikan.
Selain itu, peningkatan kasus dipengaruhi karena kebijakan yang longgar dan adanya relaksasi demi ekonomi.
"Seharusnya sweeping tetap dilakukan bukan hanya untuk warga, tapi juga pengelola tempat publik. Kasih penghargaan jika menjalankan prokes bagus, dengan membatasi kapasitas. Kasih penghargaan dengan perizinan dimudahkan. Itu akan membuat mereka termotivasi," ucapnya.
Namun, lanjut dia, jika pengelola melanggar maka pemerintah daerah harus memberi sanksi dengan mencabut izin tempat tersebut.
"Masyarakat akan menurut kok jika hotel atau tempat umum itu menjalankan prokes ketat. Jika disuruh menunggu makan karena di dalam masih penuh, masyarakat nurut. Asal pemerintah mengontrol ketat," katanya.
Mengenai adanya pembatasan jam malam yang diberlakukan, Windhu memandang hal tersebut belum efektif untuk mengendalikan kasus COVID-19.
"Soal jam malam, itu kan hanya saat Tahun Baru saja. Apa bedanya jam malam dan jam pagi? Jam malam dilakukan, jam siang tetap berkerumun, ya tetap saja. Maka yang harus dilakukan adalah menegakkan kembali pergub, perwali, atau perbup," tutur Windhu. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: