Penjahat Bernyali Tinggi, Berani Duel dengan Kapolsek
”Karmudi itu orang yang paling ditakuti, dan dia ini pengumpul ranmor hasil curian itu. Warga di sana sebenarnya mau melapor, tetapi di jalan dia cegat,” ujar Kapolsek.
Tiga kendaraan diamankan pada Sabtu lalu, sementara lima lainnya diamankan Senin (31/8). ”Sedangkan empat senpi itu diamankan dalam pondok persembunyian Karmudi,” ujar Afif.
Dari empat senpi itu, dua di antaranya masih memiliki peluru aktif. Namun Karmudi membantah senjata itu miliknya. ”Itu bukan milik saya. Saya juga tidak tahu senpi itu ada di situ,” dalihnya.
Menurut Afif, para pelaku sudah lama menjadi target operasi. Dari pengakuan pelaku, mereka beraksi di beberapa wilayah diantaranya Mentaya Hulu yakni di SP 3, SP 4, Desa Pahilep, Desa Tapang, Desa Tumbang Sapiri , Desa Pemantang, PT KMA 1, dan PT Makin di Desa Sentilik, Amin Jaya, dan Tumbang Samba.
Tiga pelaku yang diamankan memiliki peran masing-masing. Karmudi adalah orang yang selama ini mengancam warga agar tidak melapor. Sementara Acae yang mengambil barang ke TKP. Sedangkan AP memantau. ”Saya hanya ikut-ikutan, tugas saya memantau warga agar tidak mengetahui aksi kami,” ujar AP.
AP mengaku baru sekali ikut beraksi, dan menggasak sepeda motor. ”Motornya tidak di jual, hanya untuk digunakan,” ujar AP.
Sementara sejumlah hasil kejahatan para pelaku sudah berhasil dijual kepada sebagian warga Santuai dan Mentaya Hulu dengan harga bervariasi. Uangnya sudah habis dinikmati.
Karmudi, selain terjerat kasus tersebut juga terlibat kasus tindak pidana penganiayaan terhadap Dila (38) warga Desa Tumbang Gatas, Kecamatan Bukit Santuai, Kotim. Dia melakukan perbuatannya pada Jumat (28/8) sekitar pukul 22.00 WIB.