Penjelasan Dahnil Anzar Simanjuntak Soal Penunjukkan Prabowo Memimpin Lumbung Pangan
Lebih lanjut, ujar dia, menggunakan perspektif pertahanan negara, ditunjuklah Kementerian Pertahanan memimpin pengembangan lumbung pangan nasional.
"Nah di pasal lainnya memang terkait dengan pangan, terkait dengan fungsi-fungsi pertahanan lainnya yang berhubungan dengan bidang-bidang tertentu itu harus berkoordinasi dengan Kementerian yang bertanggung jawab terhadap bidang itu," tutur dia.
Kemenhan, ujar Dahnil, melibatkan beberapa kementerian di dalam pengembangan lumbung pangan nasional. Bahkan, Kemenhan turut melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, dan Kementerian BUMN dalam mengeksekusi program tersebut.
"Jadi tidak ada yang tumpang tindih dalam penunjukan Kementerian Pertahanan sebagai leading sector. Ini terkait dengan koordinasi yang rapi, koordinasi yang baik agar food estate di Kalimantan Tengah itu dapat menjadi cadangan logistik strategis," ungkap dia.
Dalam kesempatan ini, Dahnil menjelaskan anggapan publik yang keliru ketika menyatakan pengembangan lumbung pangan nasional sebagai program cetak sawah. Pengembangan lumbung pangan ialah program cadangan logistik strategis.
"Ini adalah program pengembangan pusat cadangan pangan di mana di sana tidak hanya akan ditanam padi, tetapi juga menanam komoditi-komoditi lainnya misalnya singkong, jagung, dan sebagainya sebagai salah satu substitusi pangan. Tidak hanya fokus pada beras tapi komoditi-komoditi lainnya yang bermanfaat untuk pengembangan pangan dan kebutuhan pangan di seluruh Indonesia. Ini demi untuk memperkuat ketahanan pangan kita dan cadangan logistik strategis di masa yang akan datang untuk pertahanan negara yang lebih kuat," tegas dia. (mg10/jpnn)