Penjelasan Dirjen PSLB3 Terkait Aksi Cleanup Khusus Zona Covid Risiko Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan lebih dua juta relawan telah mengikuti kegiatan World Cleanup Day (WCD) di daerahnya.
Pada tahun 2020 ini, aksi cleanup (khusus zona Covid risiko rendah) dan pilah sampah di rumah dilaksanakan selama 7 hari yang dimulai 13 - 19 September, sedangkan kegiatan ini akan berlangsung hingga 27 September 2020.
Sampah-sampah yang dikumpulkan akan dipilah terlebih dahulu berdasarkan jenisnya, lalu dibawa ke fasilitas pengelolaan sampah terdekat secara serentak pada Sabtu (19/9).
Setiap relawan pun harus melaporkan jumlah sampah dikumpulkan maksimal pada Minggu (27/9) melalui tautan https://bit.ly/RekapWCDI2020.
“Harapan kami, Indonesia kembali menjadi yang terdepan bagi kegiatan ini di dunia. Sejak dua tahun berturut-turut, 2018-2019, Indonesia menjadi negara yang memimpin aksi cleanup terbesar di dunia, disusul negara kedua, Pakistan,” ujar Rosa Vivien Ratnawati, dalam talkshow online Closing Ceremony World Cleanup Day Indonesia 2020 ‘Bersatu untuk Indonesia Bersih dalam Aksi Cleanup dan Pilah Sampah dari Rumah’ yang digelar Sabtu (19/9).
Rosa Vivien mengingatkan, perlu digarisbawahi bahwa aksi cleanup saja tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan sampah di Indonesia karena yang tidak kalah penting adalah kita harus bisa menjawab pertanyaan mau diapakan dan dikemanakan sampah hasil cleanup tersebut.
Jangan sampai sampah hasil cleanup tersebut hanya dikumpulkan dan diangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA). Hal tersebut tidak menyelesaikan masalah namun hanya memindahkan masalah.
“Oleh sebab itu, saya berpesan dengan sekuat-kuatnya agar aksi cleanup yang dilakukan harus dibarengi dengan tindakan lanjutan dengan memilah dan mengumpulkan sampah layak kompos dan sampah layak daur ulang untuk diolah lebih lanjut menjadi kompos, biogas, dan bahan baku industri daur ulang. Sementara residunya dapat diangkut dan ditimbun di TPA,” ujar Vivien.