Penjualan Bersih Rp43 Triliun, Unilever Berhasil Menjaga Pertumbuhan Positif
“Semua inovasi dieksekusi dengan baik dalam waktu yang sangat singkat di masa pandemi yang penuh tantangan lapangan, membuktikan bahwa perseroan memiliki proses hulu ke hilir yang kuat dan siap menghadapi tantangan,” tambah Ira.
Unilever terus berkomitmen menyediakan produk dan juga layanan yang memudahkan masyarakat, terutama ibu rumah tangga, untuk mengakses berbagai produk dengan lebih mudah, aman, nyaman.
Misal, di tengah pandemic COVID-19, membuka pembelian secara daring untuk kemudian dikirimkan langsung ke rumah. Hal itu sebagai wujud komitmen Unilever untuk memberi kemudahan kepada masyarakat sekaligus menjaga daya beli.
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Piter R Abdullah menilai, pandemi Covid-19 membuat semua perusahaan menghadapi tantangan luar biasa. Mereka yang mampu bertahan, tetap tumbuh, boleh jadi telah menerapkan strategi tepat. Seperti diketahui Unilever tetap tumbuh meski dilanda berbagai tantangan selama pandemi.
Bisnis Unilever mampu tumbuh di tengah makro ekonomi tahun 2020 yang sangat menantang, dimana mengacu pada rilis Badan Pusat Statistik pada 15 Januari 2021 lalu yakni kinerja ekspor -2.61%, impor -17.34% dan defisit PBD mencapai 6,09%.
"Dalam jangka panjang industri makanan minuman masih akan terus tumbuh karena menyangkut kebutuhan utama masyarakat. Tahun ini saya perkirakan industri mamin akan sedikit lebih baik dibandingkan tahun lalu seiring harapan pandemi akan mulai mereda," ujar Piter.
Dijelaskan Piter, di tengah pandemi saat ini tidak banyak pilihan strategi yang dimiliki perusahaan, termasuk perusahaan di bidang FMCG.
Tekanan yang dialami dunia usaha terutama dikarenakan turunnya demand yang terjadi karena adanya pandemi. (esy/jpnn)