Penjualan Menurun, Gudang Garam Raih Pendapatan Rp 37 Triliun
jpnn.com - SURABAYA – PT Gudang Garam Tbk hanya membukukan penjualan 142 miliar batang rokok pada pertengahan 2016. Artinya, penjualan emiten berkode GGRM itu terkoreksi 0,5 persen.
Meski begitu, Gudang Garam membukukan kenaikan pendapatan sebesar 11,2 persen. Pendapatan salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia itu mencapai Rp 37 triliun.
Penurunan paling besar terjadi pada sigaret keretek mesin (SKM) full flavour yang turun 2,4 persen menjadi 28,9 miliar batang. Penjualan rokok SKM rendah tar dan nikotin (SKM LTN) merosot 1,6 persen menjadi 4,6 miliar batang.
Satu-satunya peningkatan volume penjualan terjadi pada sigaret keretek tangan (SKT), yakni tumbuh 1,9 persen menjadi 4,2 miliar batang.
’’Meski penjualan turun (hampir, Red) dua persen, kami tetap optimistis. Sekaligus realistis menunggu ada perubahan di industri rokok,’’ ujar Direktur GGRM Istata Taswin Siddharta kemarin (19/8).
Menurut dia, pelaku industri rokok saat ini mengalami masa sulit. Produksi tembakau menurun karena kondisi cuaca tidak menentu akibat La Nina. Udara lembap dan volume hujan yang cukup tinggi menyulitkan petani tembakau.
Meski demikian, Istata memastikan persediaan tembakau GGRM masih mencukupi. ’’Hanya sepuluh persen yang kami dapatkan dari impor,’’ ungkap Istata.
GGRM menerima pasokan tembakau dari beberapa daerah. Di antaranya, Lombok, Bojonegoro, Temanggung, Boyolali, Madura, dan Jember.