Pensiun Jual Sayur, Janda Bobol Kotak Amal
jpnn.com - BONTANG - Jangan tertipu dengan penampilan wanita satu ini. Namanya Anita (30), warga Jalan Kapal Tanker Kelurahan Lhoktuan. Meski mengenakan jilbab, namun kiprahnya di dunia kejahatan bikin geleng-geleng kepala. Dia terlibat pencongkelan kotak amal di dua masjid berbeda hanya dalam tempo dua hari. Meski demikian, aksinya berakhir, Jumat (5/9) setelah diringkus polisi.
Janda satu anak ini mengaku jika dulunya adalah penjual sayur di pasar Citra Mas Lhoktuan. Namun sejak lapaknya tutup beberapa hari lalu, dia pun beralih profesi sebagai spesialis pembobol kotak amal. Dua masjid pernah dijarahnya, yakni masjid Al Falaq perumahan HOP I Kelurahan Satimpo dan masjid Darussalam perumahan HOP V Kelurahan Gunung Telihan.
“Saya sempat jualan sayur, tapi lapaknya sudah ditutup. Setelah itu saya menganggur. Nah, baru dua hari ini saya mencuri kotak amal di masjid,” kata Anita, saat diperiksa penyidik Sat Reskrim Polres Bontang.
Ibarat penjahat profesional, dalam beraksi Anita juga membawa peralatan untuk menunjang pekerjaan kotornya. Dari dalam tas tersangka, polisi mengamankan linggis, pisau serbaguna, penggunting kawat, obeng yang dimodifikasi untuk mencongkel, senter, serta dua kawat untuk membuka kunci atau gembok.
“Saya beli alat-alat itu baru. Setelah saya beli, kemudian saya belajar di internet cara memakainya. Lalu, saya praktikkan. Ternyata, saat saya coba berhasil. Tapi, jujur saya hanya mencuri kotak amal saja. Sebelumnya tidak pernah mencuri di tempat lain,” katanya.
Dia mengakui, Kamis (4/9) sekira pukul 13.00 Wita berhasil membobol kotak amal di masjid Al Falaq. Uang Rp 133.000 dia sikat. Kemudian, Jumat sekira pukul 07.00 Wita kemarin dia pun sukses membobol kotak amal Masjid Darussalam, dan “menghasilkan” uang Rp 671.000.
Sayangnya, aksi terakhirnya itu kepergok takmir masjid. Selanjutnya, Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Bontang yang mendapat informasi itu langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolres AKBP Heri Sasangka, melalui Kasat Reskrim AKP Tasimun mengatakan, setelah anggota tiba di TKP, selanjutnya dilakukan interogasi. Dari hasil interogasi diketahui jika tersangka membawa perlengkapan yang diduga digunakan untuk memuluskan aksinya tersebut.