Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pensiunan BRI Ditantang Ikuti Mediasi

Selasa, 03 September 2013 – 19:31 WIB
Pensiunan BRI Ditantang Ikuti Mediasi - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Kisruh seputar pembayaran pesangon bagi para pensiunan Bank Rakyat Indonesia (BRI) diharapkan segera menemukan titik terang. Untuk menyelesaikan kasus ini, Kementerian tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyatakan siap melakukan upaya mediasi mencari solusi.

Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari mengatakan penyelesaian sengketa ketenagakerjaan harusnya ditempuh melalui jalur formal akan lebih bermanfaat. Kata dia, konflik ketenagakerjaan melalui cara-cara dialog agar lebih elegan.

“Pada prinsipnya Kemenakertrans sangat terbuka untuk memediasi. Ajukan aja dulu. Kalau memang ada permintaan, kami pasti langsung turun tangan. Setelah itu, ayo dialog bareng-bareng," kata Dita kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/9).

Sebagai mantan aktivis gerakan buruh, ia menyadari aksi jalanan merupakan hak setiap warga negara. Namun, pihaknya menyayangkan seandainya para eks karyawan BRI bersikukuh menyampaikan aspirasinya melalui aksi-aksi demonstrasi yang dikhawatirkan dapat mengganggu ketertiban umum.

Menurut Dita, rezim pemerintahan saat ini sudah sedemikian akomodatif terhadap keluhan dan persoalan yang dihadapi para tenaga kerja. Dalam situasi saat ini alangkah baiknya persoalan itu diselesaikan melalui komunikasi yang baik.


Sebelumnya, Koordinator Forum Komunikasi Pensiunan Penuntut Pesangon (FKP3), AG Kabul, menegaskan komitmennya untuk menggelar aksi unjuk rasa. “Kami tidak akan putus asa untuk melakukan demo sampai tuntutan kami dipenuhi,” ujarnya kepada wartawan, Senin (2/9) .

Sementara itu, Koordinator Tim Kajian Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Latif Adam menyarankan agar para pensiunan BRI bisa menjaga sikap kedewasaan dalam bertindak, dengan tidak mendahulukan sikap egoisme. Ia minta agar para eks karyawan BRI yang menuntut pesangon tidak menempuh cara-cara jalanan sebagaimana dilakukan oleh para buruh kasar di sektor pengolahan.

“Saya menyerukan agar para mantan karyawan BRI yang menuntut pesangon itu supaya menjaga kedewasaan. Ini sangat dituntut dari sikap mereka. Karena pekerja perusahaan bonafid seperti BRI itu berasal dari orang-orang terdidik dan berpendidikan tinggi," katanya.

JAKARTA - Kisruh seputar pembayaran pesangon bagi para pensiunan Bank Rakyat Indonesia (BRI) diharapkan segera menemukan titik terang. Untuk menyelesaikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News