Penting Untuk Menunggu Hasil Survei Mencapai 100 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Riset Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang mengatakan akurasi hasil survei tidak ditentukan oleh berapa besar jumlah sampel yang digunakan. Kecuali kata dia, sampel yang digunakan empat kali lebih besar.
“Silahkan dibuka lagi buku statistiknya akurasi tidak akan meningkat kecuali empat kali lipat lebih besar,” kata Yunita kepada wartawan, Senin (15/7).
Pernyataan ini disampaikan menanggapi kata Anggota tim pemenangan Jokowi-JK Arief Budimanta yang mengatakan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) lebih akurat dengan menggunakan sample sebanyak 4000. Lebih banyak dari lembaga survei lainnya.
Yunita memberikan contoh hitung cepat pada Pemilihan Kepala Daerah di Bali. Saat itu lembaga survei yang melakukan hitung cepat adalah SMRC dan IRC. Saat itu IRC menggunakan sample sebanyak 300. Sedangkan SMRC menggunakan 400 sample.
Hasilnya hitungan cepat pertarungan head to head antara Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan melawan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta terdapat dua hasil.
Saat itu SMRC pasangan Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan unggul dengan perolehan suara 50,31% melawan 49,69%. Sebaliknya IRC menyatakan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang unggul. Dengan perolehan suara 50,01%, pasangan Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan memperoleh 49,99%.
IRC yang memenangkan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang benar atau sesuai dengan hasil KPU. Dengan perolehan 50,02% untuk Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta, 49,98% untuk Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan
Kali ini di kesempatan di Pilpres 2014 SMRC kembali berbeda hasil dengan IRC. Hasil SMRC menunjukan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dibanding Jokowi-JK, 52,91%-47,09%. Sementara IRC hasil hitung cepat Prabowo-Hatta lebih unggul dengan perolehan 51,11% - 48,89%.