Kami duduk di meja yang semuanya berisi laki-laki. Melihat sekeliling ruangan, masing-masing jenis kelamin telah dipisahkan dalam meja yang berbeda, dan daerah bahkan area yang terpisah dari dalam tenda.
Kecuali saya.
Saya duduk dengan pemandu saya, yang sudah meminum sejumlah banyak bir hangat. Tanpa kulkas yang tersedia, tak ada pilihan lain.
Tiba-tiba, mereka menaruh beberapa batu es ke dalam minuman saya, mengetahui bahwa saya hampir tak bisa minum minuman hangat.
Akhirnya, pengantin muncul bersama. Tampak agak malu di depan orang banyak, mereka dikawal ke depan panggung untuk menerima ucapan selamat. Meskip uundangan bisa saja bersorak pada acara makan pertama yang disajikan pada saat bersamaan juga. Saya tak begitu yakin.
Ini adalah makanan pertama dari enam atau tujuh makanan yang disajikan. Saya tak ingat persis berapa banyak makanan yang ada karena setelah makanan keempat, Anda benar-benar tak bisa makan lagi.
Ketika upacara dimulai, kebanyakan orang tampak disibukkan dengan makanan, sampai pengumuman akhir dibuat: mereka resmi menjadi suami istri. Sekarang saya tahu betul sorak-sorai itu pasti untuk pasangan yang berbahagia tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News