Pentingnya Puasa dan Bahaya Perut Kenyang
Hal penting yang perlu menjadi perhatian, kata al-Ghazali adalah bahwa seluruh perbuatan dan ucapan seseorang tergantung pada apa yang masuk dalam perutnya. Jika barang haram yang masuk dalam perutnya maka yang keluar dari mulut dan tindakannya adalah keharaman.
Jika berlebihan yang masuk dalam perutnya maka yang keluar dari mulut dan tindakannya adalah sesuatu yang berlebihan.
Intinya puasa melatih seorang hamba untuk selalu terjaga dari hal-hal yang dilarang oleh Allah dan terlatih untuk secara tulus dan konsisten menjalankan kebaikan yang diperintahkan-Nya.
Dengan senantiasa ada di jalan kebaikan seorang hamba akan mendapatkan kebaikan yang diinginkan dan diridai Allah, segala harapan dan keinginan baiknya akan dimudahkan dan segala hambatan akan diberikan jalan keluarnya.
Lebih dari itu, dengan puasa yang dijalani seorang hamba akan senantiasa dekat dengan Allah dan dekat dengan kebaikan dan kebenaran.
Puasa juga menyadarkaan seorang hamba atas segala kekurangan dan keterbatasannya. Dengan perasaan lapar dahaga saat puasa seorang hamba merasakan kelemahan dan ketakberdayaannya.
Perasaan ini akan semakin menguatkan keimanannnya akan kemutlakan Tuhan yang di atas segala-galanya. Allah memiliki kekuasaan yang mutlak, kekuatan yang mutlak dan kebenaran yang mutlak. Sementara manusia hanya memiliki kekuatan atas karunia dan kehendak-Nya, dan kebenaran yang nisbi.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangannya manusia berupaya mendekati yang Kuasa dengan akal budi yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Karena keterbatas dan kekurangannya manusia mendekati Tuhannya dengan ragam cara yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinan, kepercayaan dan pengalaman hidup yang melingkupinya.