Penuh Haru di Pementasan Ludruk Marsudi Laras
Kamis, 13 September 2018 – 23:24 WIB
''Aku mencintaimu tidak dengan mataku. Aku mencintaimu dengan hatiku,'' kata Naufal meyakinkan Nayla untuk menikahinya. Hari bahagia itu datang. Dua keluarga dipenuhi rasa sukacita. Bahkan, akad nikah berlangsung lancar di kediaman orang tua asuh Nayla. Namun, setelah janji suci terucap, Mariyani muncul dengan wajahnya yang tak keruan. ''Pernikahan ini tidak sah. Tidak sah!'' tegasnya lantang.
Dia menjelaskan siapa Nayla sebenarnya. Nayla shock dan tak mau menerima Mariyani. Emosi yang mendalam itulah yang hendak ditunjukkan sutradara Belahan Jiwa, Hartatok, dalam penampilan tersebut.
Sutradara sekaligus seniman ludruk kawakan Surabaya itu mengaku mendapat ide cerita dari kisah cinta klasik yang mengharukan. Antara lain, cerita rakyat Sampek Engtay, Rara Mendut Pranacitra, Laila Majnun, Jayenggrono Layunsari, sampai Romeo dan Juliet. ''Kali ini saya ingin membawakan sensasi kekuatan kisah tersebut dengan kemasan yang lebih kekinian,'' ujar sutradara cerita sekaligus ketua Ludruk Marsudi Laras Surabaya tersebut.