Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penulis Buku Hitam Sebut Dulu Mendukung Jokowi Karena Tak Ingin Pelanggar HAM Berkuasa

Senin, 22 Januari 2024 – 23:38 WIB
Penulis Buku Hitam Sebut Dulu Mendukung Jokowi Karena Tak Ingin Pelanggar HAM Berkuasa - JPNN.COM
Acara bedah Buku Hitam Prabowo Subianto: Catatan Kelam Reformasi 98 dan Masa Depan Demokrasi Indonesia, di Kompleks Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (22/1). Foto: Source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Penulis Buku Hitam Prabowo Subianto, Azwar Furgudyama menyatakan dirinya dulu mendukung Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode karena tak ingin pelanggar hak asasi manusia (HAM) berkuasa.

Menurut dia, tak ada yang bisa membantah Prabowo Subianto keterlibatan dalam kasus penculikan di era 98 seperti yang tertuang dalam salinan surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

"Publik harus tahu bahwa Prabowo Subianto secara faktual dan tidak bisa dibantah oleh sejarah di negara ini adalah orang satu-satunya petinggi militer pada 1998 yang dipecat dari dinas kemiliteran oleh Dewan Kehormatan Perwira," jelas Azwar dalam sebuah acara bedah Buku Hitam Prabowo Subianto: Catatan Kelam Reformasi 98 dan Masa Depan Demokrasi Indonesia, di Kompleks Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (22/1).

Menurut Azwar, buku bukan bermaksud untuk kampanye hitam kepada sosok tertentu. Namun, ini merupakan fakta sejarah yang belum terungkap dan diselesaikan. Dia mengaku tidak ingin Indonesia memiliki pemimpin yang memiliki sejarah kelam masa lalu.

Azwar mengakui pada Pemilu 2014 dan 2019, dirinya mendukung Jokowi. Tujuan dukungan tersebut agar mengalahkan Prabowo sebagai pelanggar HAM yang menculik kawan-kawannya pada 98.

Selain itu, Azwar menilai Prabowo merupakan ancaman terbesar demokrasi Indonesia untuk masa depan. Khususnya untuk pengusaha nonpribumi.

"Kita semua bertanggung jawab untuk menyelamatkan bangsa ini dari kepeminpinan yang otoriter dan feodal sebagai warisan orde baru. Apalagi pada hari ini, wakilnya pelanggar konstitusi atau etik," kata Azwar.

Sementara itu, Sarah Azmi dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Sumatera Barat (PBHI) menjelaskan pihaknya sangat peduli pada isu HAM.

Azwar Furgudyama mengakui pada Pemilu 2014 dan 2019, dirinya mendukung Joko Widodo (Jokowi).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News