Penumpang Garuda di Banjarmasin Desak Turun dari Pesawat
jpnn.com - BANJARMASIN -- Sejumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia GA539 tujuan Banjarmasin-Jakarta mendesak ingin turun dari pesawat. Pasalnya, pesawat seri Boeing 737-300 itu mengalami masalah teknis, yaitu sistem air conditioner (AC) yang tak jalan.
Akibatnya, seluruh penumpang menegalami sesak napas dan merasa pengap. Padahal saat itu, pesawat sudah bersiap untuk take off. Akhirnya pesawat memilih untuk kembali parkir.
"Sebenarnya ketidakberesan pesawat mulai ada tanda-tanda sejak awal," kata Yudho salah satu penumpang kepada JPNN, Kamis, (27/3) malam.
Pesawat, kata Yudho, semestinya take off pada pukul 20.00 WIT. Namun ada keterlambatan sehingga harus mundur kurang lebih satu jam lamanya.
Pada pukul 21.00 WIT seluruh penumpang sudah duduk di tempatnya. Suasana mulai tidak nyaman karena penumpang bayi menangis tak henti. Setelah ditelusuri ternyata pendingin udara pesawat tidak jalan sebagaimana mestinya.
Melalui pengeras suara, kapten pilot menjelaskan bahwa ada masalah teknis. Meski demikian, penumpang diminta untuk tetap di dalam pesawat.
Pilot menerangkan bahwa kru pesawat berusaha memperbaiki.
Tapi kesabaran penumpang habis. Pasalnya kondisi di dalam pesawat kian panas.
"Nanti ada pesawat pengganti, harap tunggu di ruang tunggu bandara," kata seorang pramugari senior.